Pesantren berwawasan global, sebuah konsep yang semakin relevan di era digital ini. Pesantren tidak lagi hanya berfokus pada tradisi-tradisi lokal, tetapi juga mulai menyatu dengan perkembangan teknologi dan informasi yang semakin pesat.
Menurut Dr. Asep Saefudin, seorang pakar pendidikan Islam dari Universitas Pendidikan Indonesia, pesantren berwawasan global dapat menjadi solusi untuk menghadapi tantangan zaman sekarang. “Pesantren yang mampu menyatu dengan perkembangan teknologi dan informasi akan lebih mudah beradaptasi dan relevan dalam menyebarkan dakwah Islam,” ujarnya.
Pesantren berwawasan global juga memiliki peran penting dalam mencetak generasi yang siap bersaing di era globalisasi. Dengan mengintegrasikan teknologi dan informasi dalam kurikulumnya, pesantren dapat memberikan pendidikan yang lebih komprehensif dan relevan untuk menghadapi dunia yang terus berubah.
Salah satu contoh pesantren yang telah berhasil menerapkan konsep pesantren berwawasan global adalah Pesantren Al-Kautsar di Bandung. Menurut Ustadz Agus Salim, pengasuh Pesantren Al-Kautsar, mereka aktif menggunakan teknologi dalam proses pembelajaran, mulai dari pembelajaran online hingga penggunaan media sosial untuk menyebarkan dakwah.
Namun, tantangan tetap ada dalam mewujudkan pesantren berwawasan global. Beberapa pesantren masih kesulitan dalam mengintegrasikan teknologi dan informasi dalam kurikulumnya karena keterbatasan sumber daya dan infrastruktur. Namun, dengan dukungan dari berbagai pihak, pesantren diharapkan dapat terus bertransformasi menuju pesantren yang lebih modern dan global.
Dengan semakin berkembangnya teknologi dan informasi, pesantren berwawasan global menjadi sebuah keharusan untuk tetap relevan dan bersaing di era yang semakin digital ini. Pesantren harus terus berinovasi dan beradaptasi dengan perkembangan zaman agar tetap menjadi lembaga pendidikan yang bermanfaat bagi masyarakat umat Islam.