Peran guru dalam mendorong peserta didik ikut berpartisipasi dalam ekstrakurikuler Islami sangatlah penting untuk membentuk karakter dan kepribadian yang baik pada siswa. Menurut Dr. H. Asep Abdul Aziz, M.Pd., seorang ahli pendidikan Islam, ekstrakurikuler Islami adalah wadah yang tepat untuk mengembangkan potensi siswa dalam bidang keagamaan.
Guru adalah sosok yang memiliki peran sentral dalam proses pembelajaran, termasuk dalam mengarahkan peserta didik untuk aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler Islami. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Prof. Dr. H. M. Syafi’i Ma’arif, M.A., seorang pakar pendidikan Islam, guru yang memiliki komitmen tinggi terhadap pendidikan agama mampu memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa untuk aktif berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan di sekolah.
Dalam konteks ini, peran guru dalam mengarahkan peserta didik untuk ikut berpartisipasi dalam ekstrakurikuler Islami tidak bisa dianggap remeh. Menurut Ust. Firanda Andirja, seorang dai kondang yang juga aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan sekolah, guru memiliki tanggung jawab besar dalam membimbing siswa agar dapat mengembangkan potensi keagamaannya melalui kegiatan ekstrakurikuler Islami.
Sebagai seorang pendidik, guru harus mampu menjadi teladan bagi siswa dalam berpartisipasi dalam kegiatan keagamaan. Hal ini sejalan dengan pendapat KH. Dr. Mustofa Bisri, seorang ulama ternama di Indonesia, yang menyatakan bahwa pendidikan agama harus dilakukan secara holistik, termasuk melalui kegiatan ekstrakurikuler Islami.
Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa peran guru dalam mendorong peserta didik ikut berpartisipasi dalam ekstrakurikuler Islami sangatlah vital dalam membentuk karakter dan kepribadian yang kuat pada siswa. Guru sebagai pembimbing harus memberikan motivasi dan dorongan kepada siswa agar aktif dalam kegiatan keagamaan di sekolah, sehingga tercipta generasi yang memiliki kualitas keagamaan yang tinggi.